Sabtu, 21 Juni 2008
Kamis, 2008 Juni 05
Manusia dan Untung
Setiap manusia pasti menginginkan yang namanya untung.siapa diantara kita yang mau rugi?jabwabannya jelas "ga ada'!
Apapun latar belakangnya pasti dia menginginkan keuntungan,entah pedagang,pejabat,petani,nelayan,bahkan agamawan yang super sufi dan zuhud sekalipun pasti ingin akan yang namanya untung.
Coba kita lihat sebagian pejabat,demi meraih untung mereka rela menjual kebenaran, dengan harapan dapat untung,sekali lagi "untung".bahkan mereka tega berbuat sadis demi untung,mereka tega membohongi masyarakat karena untung.
Tidak ada yang salah sebenarnya dengan untung,mengejar untung adalah fitrah manusia yang tidak bisa dikekang.fitrah yang Allah anugrahkan pada kita manusia ini bahkan juga pada sebagian makhluqnya yang lain.
Meraih untung selalu ada dibenak manusia dan setiap saat.kita tidur juga karena ingin untung,minimal dengan tidur ada rasa lega dan puas dihati kita.apalagi kalau orang yang sedang kecapean,tidur merupakan untung yang besar baginya,dia merasa beruntung sekali dapat tidur tanpa diganggu kawn-kawannya atau diganngu bayinya yang masih kecil misalnya.
Ya" sekali lagi tiap detik pikiran kita selalu beorientasi pada untung,makan juga
Main-main juga sama aja!kita senang dan merasa bahagia kalau bisa ikut bermain.begitu juga dengan kumpul-kumpul keluarga misalnya,ini juga karena ingin untung.
Siapa yang bisa lepas dari untung?jawabanya ga ada! Selagi dia masih punya nafsu selagi dia bukan batu,selagi dia punya akal,dia tidak akan lepas dari keinginan mendapatkan untung.
Oke!sekarang bagaimana dengan para tokoh sufi atau para ulama yang ikhlas dikalangan islam,para pendeta setingkat Dalai lama yang selalu bemeditasi atau pertapa dipuncak gunung
Sekilas mereka seolah sudah bebas dari yang namanya untung rugi,tapi pada hakikatnya tidak,mereka sama dengan manusia lainnya,mereka juga mengejar untung,bahkan mereka lebih radikal dari manusia lainnya.demi untung mereka rela menggadaikan hidup mereka didunia ini,mereka rela hidup susah berbagi rasa dengan fakir miskin,mereka rela masuk penjara demi menegakkan kebenaran,demi mendapat untung di akherat.
Mereka rajin ibadah juga kerena ingin untung diakherat,ya karena"Untung"!
Untung selalu ada dibenak manusia,pikiran kita terus menerus berorientasi pada untung.
Kadang salah dan benar pun ditimbang dengan untung,kalau dia menguntungkan kita berarti dia benar dan wajib dibela tapi kalau merugikan berarti dia salah dan wajib dicela.
Tidak hanya itu,kadang baik dan jahat juga dipandang dari sisi untung rugi,kalau dia menguntungkan kita berarti dia orang baik,sebaliknya kalau ternyata dia merugikan kita berarti dia sudah tentu bukan orang baik. Yang menguntungkan kita kadang dibela mati-matian,kita sebarkan pesona kebaikan seolah dia baik pada semua orang,padahal dia hanya baik pada kita,dan sebenarnya kebaikannya pada kita juga karena ingin "untung"!!!
Untung yang hakiki
Apa itu untung hakiki?jawabannya sebenarnya kita udah tau,kita sadar sebenarnya akan hal itu entah kenapa kita sering terkecoh,barangkali inilah kelemahan kita, makhluq yang diembel-embeli sebagai pelupa,banyak khilaf dan sebagainya.
Atau barangkali pengaruh iblis sangat kuat pada kita, sehingga hal yang udah jelas merugikan bagi kita masih dikerjakan,jelas ianya membawa kita pada kerugian!sebaliknya mengapa kita tidak mengejar untung hakiki,bukankah tadi tiap manusia pasti ingin akan untung,tak terkecuali sipapun!!!tapi kenapa untung yang sebenarnya malah ga dikejar?
Ternyata jawabannya kita masih terkecoh oleh untung itu sendiri,kita seolah ga ngerti untung mana yang akan kita cari,kita cenderung meraih untung yang semu untung yang dihiasi oleh kenikmatan dunawi,bukan untung hakiki,dan pada hakikatnya ia bukanlah untung namun sebaliknya yaitu rugi.kadang bahkan hal yang udah jelas-jelas rugi kita bilang untung,orang melayu biasanya kalau anaknya jatuh dari tangga bilang "masih untung Cuma patah gigi,ga patah kaki".sebenarnya patah gigi itu untung apa rugi sih?,kalau untung siapa diantara kita yang mau patah gigi karena jatuh?jabannya ga ada,ya karena dia merugikan,setidaknya ada rasa sakit walaupun biaya pengobatanya ga mahal,tapi jelas itu kerugian.
Okelah kalau kita beralasan ungkapan itu menujukkan kita termasuk orang yang selalu bersukur!tapi sepertinya itu bukan alasan yang tepat,kalau kita mengaku orang yang bersyukur kenapa waktu mendapat kenikmatan kita jarang besyukur,malah pas mendapat kecelakan baru bersyukur!
Kurang jelas mengapa kebanyakan manusia selalu tertipu ataukah sengaja ditipu,rasanya kita udah paham hal diatas,walaupun ga diuraikan,masing-masing dari kita saya rasa tau mana untung hakiki dan mana untung semu,tapi kenapa kita masih tertipu?sebuah pertanyaan yang susah dijawab,pertanyaan yang mengorek-orek jati diri kita,petanyaan yang menyingkap ada apa dibalik itu semua?jawabannya ada pada diri kita sendiri silakan kita menjawabnya dengan jujur,dan ingat jangan tipu diri sendiri dalam menjawab pertanyaan itu okey!