Selasa, 09 Desember 2008
Curhat sang kekasih Allah
Suatu ketika Syekh Tajuddin Ahmad bin Atho'illah As-Skandary dilanda keresahan beliau merasa ada perasaan sedih menyelinap dihatinya,sebagai manusia biasa hal itu merupakan suatu kewajaran apalagi kala itu sang ibnu Atho'illah ini masih baru mulai belajar tentang hakikat islam dan arti sebuah kehidupan,jadi tak heran bermacam-macam gangguan datang menggoyang ketenangan hati nya.
Ketika hal ini disampaikan pada gurunya Imam Abul Abbas Al-Mursy,beliau berkata:
احوال العبد اربع لا خامس لها : النعمة و البلية والطاعة والمعصية,
فان كنت بالنعمة فمقتض الحق منك الشكر
وان كنت بالبلية فمقتض الحق منك الصبر
وان كنت بالطاعة فمقتض الحق منك شهود منته عليك
وان كنت بالمعصية فمقتض الحق منك وجود الاستغفار
Ahwalul abdi arba' laa khomisa laha
An-ni'mah wal baliyyah wat tho'ah wal ma'shiah
Fa inkunta bin ni'mah famuqtadhol haq minka ay-syukru,
Wa inkunta bil baliyyah famuqtadhol haq minka as-shobru,
Wa inkunta bit thoo'ah famuqtadhol haq minka syuhud minnatihi alaika,
Wa inkunta bil ma'shiah famuqtadhol haq minka wujudul istighfar.
(Keadaan hamba(manusia)didunia ini hanya empat;keadaan atau saat-saat senang mendapat ni'mat,saat sedih dan susah karena mendapat musibah atau cobaan,saat dimana kita taat pada tuhan, dan saat dimana kita lalai ma'shiat pada tuhan.
Kalau kita dalam keadaan mendapat ni'mat maka yang seharusnya kita lakukan adalah bersyukur,jika kita sedang dalam sebuah penderitaan maka kita dituntut untuk sabar,jika kita diberi kekuatan oleh Allah melakukan ketaan dan kebajikan makan pandanglah bahwa itu merupakan karunia Allah pada kita bukan karena kehebatan diri kita,dan jika kita melakukan sebuah dosa maka kita dimita untuk mengucapkan Istighfar minta ampau atas dosa yg kita perbuat)
Manusia mana yang tak pernah berbuat dosa,manusia mana yang tak pernah bersedih,manusia mana yang hidupnya selalu tenang dan senang tanpa sedikitpun putus asa.
Nabi Muhammad saw bersada yang artinya:
setiap bani(anak keturunan)Adam itu pernah berbuat dosa,dan sebaik-baik orang yang pernah melakukan dosa adalah orang yang bertaubat.
Manusia dikarunia hawa nafsu,ini merupakan fitrah yang Allah jadikan untuk manusia agar dengan itu manusia mampu memakmurkan bumi,bangunan yang tinggi,masjid yang indah,dan sebangainya merupakan efek dari nafsu itu sendiri.seandainya yang menempati bumi adalah malaikat maka tidak akan ditemukan bangunan yg menjulang tinggi,mungkin bumi tidak ubahnya seperti kuburan.
Karena nafsu ini maka kebanyakan manusia selalu menyeleweng dari kebenaran.manusia selalu menuntut haknya dan lupa akan kewajiban sebagai hamba tuhan bahkan lupa bahwa ia merupakan makhluq social.
Kadang kita tidak menyadari bahwa hidup didunia ini tidak lepas dari empat keadaan diatas,terasa aneh sekali sebab empat hal itu merupakan realita yang tak terbantahkan tapi mengapa kita kadang masih lupa?jawabannya karena kita dilalaikan oleh syaitan!
Syetan juga membisikan rasa putus asa pada manusia,karena itu banyak diantara kita merasa dosanya terlalu besar kemudian merasa tipis harapan untuk bertaubat dan malah menambah lagi dosanya.
Pesimis,minder dan sebangsanya kalau kita perhatikan dengan seksama adlah hal yang kurang beralasan.Tuhan tidak suka dengan hamba yang putus asa,tuhan pasti menerima taubat setiap hambanya,tuhan tidak seperti manusia yang suka mempermainkan,janji tuhan pasti terlaksana.berapa kalipun seorang hamba berbuat dosa asal dia kembali pada Allah maka ia akan diterima,Allah tidak punya sifat merajuk.
Perkataan Imam Abul Abbas diatas menyampaikan pesan pada kita agar jangan berputus asa dalam kehidupan ini,tidak ada dosa yang tidak diampuni klu kita bertaubat.pesan lain adalah kesederhanaan hubungan kita dengan tuhan yang maha kuasa,Allah tidak menuntut apa-apa dari kita kecuali ibadah padanya.Allah tidak memerintahkan orang berdosa agar menyembelih onta tau kerbau yang mahal misalnya,Allah hanya butuh pengakuan dosa dan taubat istighfar yang diteruskan dgn perbuatan baik dari seorang hamba …cukup!kalau dilanda musibah Allah hanya minta sabar sambil usaha untuk lepas dari kesusahan itu,kalau kita rajin beribadah Allah hanya minta kita jangan sombong merasa baik,merasa kuat untuk beribadah dan lupa bahwa kekuatan untuk ibadaha adalah pertolongan dari Allah. Wallahu a'lam bisshowab
.
.
1 Comment:
-
- Ahmad Tsauri said...
2 September 2009 pukul 10.50Jaid Ahsan ya saidiiiiiii....Jazakallah anil muslimin khairan